السلام عليكم... SAUDARA SAUDARI SEIMAN SETAQWA SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI,,, SEMOGA ISI BLOG INI BERMANFAAT,, JANGAN SUNGKAN UNTUK BERBAGI DENGAN MEMBERI KOMENTAR DI CATATAN PENGUNJUNG ATAUPUN DI BUKU TAMU.... INSYAALLOH AKAN BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.. amin ya robbal alamin Download Athan (Azan) Software for your Computer And Download Mobile Athan (Azan) Software for your Cell Phone
RADIO ISLAMI
Date Conversion
Gregorian to Hijri Hijri to Gregorian
Day: Month: Year

Kirim SMS Gratis All Operator Indonesia

fomat--> ex;081234567890
Just try it!! I'm not sure :D

13 Jun 2011

Kemewahan Hidup

Abu Said Al Khudry r.a berkata: “Rasulullah duduk di atas mimbar dan kami duduk disekitarnya, kemudian Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya diantara yang aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku nanti, ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini padamu”. (HR Bukhari dan Muslim).

Islam sebagai agama yang kompatibel bagi manusia tidak melarang umatnya untuk hidup kaya. Bahkan Islam memperbolehkan seseorang mencari harta sebanyak-banyaknya, namun tidak menjadikan kemewahan tersebut sebagai poros kehidupan, serta haram menjadikan aktivitas tersebut sebagai tujuan hidupnya. Ungkapan Rasulullah saw. di atas merupakan kekhawatiran beliau agar jika kita diberi kemudahan --dalam masalah rezeki-- jangan membuat kita lupa dan terperosok dalam gaya hidup mewah, hedonis, jauh dari kesederhanaan. Dunia memang indah, namun akhirat jauh lebih manis dan kekal abadi.


Hedonis atau gaya hidup mewah merupakan penyakit sosial yang secara sunatullah pasti akan menggiring manusia ke lebah jurang kehancuran. Gaya hidup demikian seringkali membuat orang malas, berfikir pendek, tanpa memiliki idealisme yang luhur dan cita-cita yang mulia, ingin enaknya saja, sehingga jelas-jelas akan bermuara pada kualitas sumber daya manusia yang bobrok.

5 Jun 2011

Budaya Saling Memberi Nasehat

Oleh: Izzuddin Abdul Majid, Lc.
________________________________


الحمد لله الذي فتح لعباده طريق الفلاح وأرشدهم إلى ما فيه الخير و البر
و التقى وأمرهم بالتناصح على الحق وجعل أمرهم شورى بينهم ليتحقق لهم
الفوز والنجاة . وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن
محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده والصلاة و السلام على محمد عَلى
حَبِْيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين
و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد،، فياأيها المسلمون
أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا
قَوِيًّا. فقال الله تعالى في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان
الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ “

dakwatuna.com - Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

Sering kita dengar dari keterangan dan penjelasan para ulama, para
kiayi, ustazd, dan muballigh bahwa tugas paling penting dari para
Rasul adalah menyampaikan risalah Allah swt. kepada ummat manusia.
Urgensi isi risalah para rasul itu sama, yaitu “agar manusia menyembah
hanya kepada Allah dan mengingkari semua bentuk sesembahan selain
Allah (thaghut).”

Ternyata selain tugas mulia dan suci ini, para nabi banyak disebutkan
dalam Al-Qur’an sebagai pemberi nasehat. Hal ini disebabkan karena
manusia tidak cukup hanya menerima risalah dakwah Islam saja. Akan
tetapi juga membutuhkan pemberi nasehat dan peringatan dalam hidupnya,
karena manusia adalah mahluk pelupa dan pelalai, bahkan makhluk yang
banyak berbuat kesalahan. Oleh karena itu, Allah swt. menyatakan:

Wal ashri, innal insaana lafii khusrin, illalladziina aamanuu wa
‘amilush-shaalihaati watawaa shaubil haqqi watawaa shaubish-shabri.

“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling mengingatkan
dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr)

Semangat surat Al-Asr ini menjelaskan keharusan setiap orang untuk
beriman dan beramal sholeh, jika ingin selamat baik di dunia maupun di
akhirat. Bahkan iman dan amal sholeh saja ternyata masih merugi,
sebelum menyempurnakannnya dengan semangat saling memberi nasehat dan
bersabar dalam mempertahankan iman, meningkatkan amal shaleh,
menegakkan kebenaran dalam menjalankan kehidupan ini.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah….

24 Mei 2011

Dosa Syirik dan Bahayanya

Written by Asep Dawami 
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Rabbmu". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan,"Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap hal ini (keesaan Rabb)". Atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah menyekutukan Ilah sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang yang sesat dahulu". (QS. 7:172-173)
Ayat di atas menjelaskan bahwa kebanyakan orang yang terjerumus ke dalam kesyirikan disebabkan oleh dua hal dan secara otomatis dia telah melanggar perjanjian, ikrar dan persaksiannya sendiri terhadap keesaan Allah, dua hal tersebut adalah:
1. Jahil dan lalai terhadap tauhid dan syirik
2. Taqlid buta pada adat istiadat dan kebiasaan nenek moyang.
Permasalahan syirik bukanlah perkara yang remeh, sebab kelurusan seseorang dalam bertauhid dan beraqidah menjadi jaminan bagi keselamatannya di dunia dan akhirat. Apabila tauhid seseorang melenceng dari standar Al-Qur'an dan As-sunnah, maka pasti dia terjerumus pada kesyirikan.
Karena itu kita harus mengerti dan paham apa sebenarnya syirik itu, agar kita bisa terhindar dari bahaya dan malapetakanya di dunia dan di akhirat. Para ulama mengatakan, "Aku mengenali kejelekan bukan untuk melakukannya, tetapi agar terhindar darinya. Barangsiapa yang tidak bisa membedakan antara kebaikan dengan kejelekan pasti terjerumus pada kejelekan itu." Untuk itu, marilah kita mengenali apa syirik itu sebenarnya.
Syirik adalah menyejajarkan/menyamakan makhluk dengan Al-Khaliq (Allah swt) dalam perkara-perkara yang merupakan hak khusus (istimewa) Allah swt.
Hak istimewa Allah Subhannahu wa Ta'ala banyak sekali, seperti: Disembah, mencipta, mengatur, memberikan manfaat dan mendatangkan madharat, menentukan baik dan buruk, membuat hukum dan undang-undang (syari'at) dan lain-lainnya.
Secara umum jenis syirik itu ada dua: Syirik Akbar (besar) dan Syirik Ashghar (kecil). Perbedaan antara syirik akbar dan syirik asghar adalah:
Syirik akbar;

23 Mei 2011

Ingat Mati Tapi Lupa Diri


Dalam sebuah hadist Qudsi yang cukup panjang, menggelitik hati kita. Alangkah baiknya jika kita simak:
Aku (Allah) heran terhadap orang yang yakin akan datangnya kematian tetapi ia masih membanggakan diri ?
Aku heran terhadap orang yang yakin dengan hari perhitungan (hisab), kenapa ia masih sibuk menimbun harta benda?
Aku heran terhadap orang yang yakin akan masuk pintu kubur, kenapa mereka masih tertawa terbahak bahak?
Aku heran terhadap orang yang yakin terhadap hari akhirat, kenapa mereka masih bersenang senang dan lalai tidak beramal?

Aku heran terhadap orang yang yakin akan lenyapnya dunia ini, kenapa dia masih menambatkan hati kepadanya?
Aku heran terhadap orang alim yang pintar bicara tetapi bodoh dalam paham pengertian.
Aku heran terhadap orang yang sibuk menyelidiki aib orang lain, tetapi lupa cacat/cela dirinya sendiri.
Aku heran terhadap orang yang tahu bahwa Allah memperhatikan tingkah lakunya, mengapa ia masih durhaka kepada Allah?
Aku heran terhadap orang yang mengerti bahwa ia akan mati sendirian dan masuk kubur sendirian, kenapa ia masih asyik bersenda gurau dengan orang banyak?
Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, Muhammad itu benar benar hamba Ku dan rasulKu
Diakui atau tidak, banyak orang yang tidak sempat mengadakan perenungan. Dengan kesibukan yang padat, rasanya sulit mencari waktu yang tepat untuk berpikir mendalam. Hari hari hanya diisi dengan kerja dan kerja. Seakan semua waktu dalam hidup ini habis sekadar untuk mencari nafkah. Kesibukan seperti ini sudah menjadi ciri atau malah menjadi bagian dari kehidupan modern.
Malam hari yang semestinya waktu paling cocok untuk melakukan perenungan ternyata juga tersita untuk sekedar urusan dunia. Malam, utamanya dikota kota besar tidak lagi ada bedanya dengan siang, Tetap ramai, tetap sibuk. Lampu lampu kota kini telah menjadi ‘pengganti’ matahari. Malam pun tetap terang benderang, Itulah sebabnya kemudian bermunculan manusia ‘kelelawar’ yang jadwal hidupnya justru terbalik, Di siang hari mereka tidur, malam hari mulai menampakkan tanda tanda kehidupannya bekerja. Tentu saja hal ini menyalahi sunnah, menyelisih fitrah.

16 Mei 2011

Hati-Hati Dengan Dengki

( KH Abdullah Gymnastiar )

Kenapa iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as? Sebab, iblis
sangat dengki terhadapnya. Karena itu, barang siapa di antara kita
memiliki sifat dengki, maka sungguh kita telah memiliki salah satu
sifat iblis. Rasulullah SAW bersabda, "Melepaskan dua ekor srigala
lapar di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya di bandingkan
dengan seorang muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap
agama. Sesungguhnya dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api
melalap habis kayu". (HR. At-Tirmidzi)

Seorang pendengki hidupnya tidak akan mulia di dunia. Malaikat pun
akan muak kepadanya. Jika kelak mati, ia akan mendapatkan kedudukan
yang teramat hina di hadapan Allah. Demikian pula di Yaumul Hisab
timbangannya akan terbalik, sehingga neraka Jahanam pun siap
menerkamnya. Itulah nasib malang yang akan Allah timpakan kepada
seorang pendengki.

Apakah dengki itu? Secara garis besar sifat ini terbagi ke dalam dua
bagian. Pertama, dengki yang diharamkan. Seseorang merasa tidak
senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan merasa bahagia
kalau orang lain mendapat musibah. Atau setidaknya, ia menginginkan
nikmat yang ada pada orang lain tersebut hilang. Ini dengki yang
diharamkan, karena sifat seperti ini termasuk ke dalam tingkatan
ketiga dari penyakit hati.

Menjaga Lisan

( KH Abdullah Gymnastiar)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar. (QS Al Ahzab [33]:70) Rasulullah saw
bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam". Hadis Riwayat Bukhari
dan Muslim.

Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara, tetapi
setiap kali berbicara bisa dipastikan kebenarannya. Setiap butir kata
bagai untaian mutiara yang indah, berharga, berbobot, dan monumental.
Bahkan bisa menembus, menggugah, menghujam, dan memiliki daya ubah
hingga menjadi kebaikan bagi siapa pun yang mendengarnya.

Mulut kita ini seperti corong teko. Teko hanya akan mengeluarkan isi
yang ada. Kalau di dalamnya air bersih, yang keluar bersih. Kalau di
dalamnya air kotor, yang keluar pun kotoran. Karenanya bila kita
ingin mengetahui derajat seseorang, lihatlah dari apa yang
diucapkannya.

Sebuah kitab mengisyaratkan tentang derajat orang dilihat dari
pembicaraannya. Pertama, orang yang berkualitas. Cirinya, jika
berbicara sarat dengan hikmah, solusi, ide, gagasan, ilmu, atau
zikir. Jika diajak berbicara apa pun ujungnya selalu bermanfaat.

Kedua, orang yang biasa-biasa. Cirinya sibuk menceritakan peristiwa,
hampir segala peristiwa dikomentari. Tidak terlarang menceritakan
peristiwa, tapi renungkanlah apakah ada manfaatnya atau tidak.
Ketiga, orang yang rendahan. Cirinya selalu mengeluh, mencela, atau
menghina. Keempat, orang yang dangkal. Cirinya sibuk menyebut-nyebut
amal, jasa, dan kebaikannya. Orang seperti ini ibarat gelas kosong
yang inginnya diisi terus. Orang yang kosong dari harga diri,
inginnya dihargai terus.

11 Mei 2011

Orang Bertakwa Tidak Pernah Merasa Miskin

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Adapun mengenai firman Allah Ta’ala,
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3). Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah akan menghilangkan bahaya dan memberikan jalan keluar bagi orang yang benar-benar bertakwa pada-Nya. Allah akan mendatangkan padanya berbagai manfaat berupa dimudahkannya rizki. Rizki adalah segala sesuatu yang dapat dinikmati oleh manusia. Rizki yang dimaksud di sini adalah rizki dunia dan rizki akhirat.
Sebagian orang mengatakan, “Orang yang bertakwa itu tidak pernah merasa fakir sama sekali.” Lalu ada yang bertanya, “Mengapa bisa begitu?” Ia menjawab, “Karena Allah Ta’ala berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)”
Kemudian ada yang bertanya kembali, “Kami menyaksikan sendiri bahwa di antara orang yang bertakwa, ada yang tidak punya apa-apa. Namun memang ada sebagian lagi yang diberi banyak rizki.”
Jawabannya, ayat tersebut menunjukkan bahwa orang yang bertakwa akan diberi rizki dari jalan yang tak terduga. Namun ayat itu tidak menunjukkan bahwa orang yang tidak bertakwa tidak diberi rizki. Bahkan setiap makhluk akan diberi rizki sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Huud: 6)

Nabi Tidak Pernah Bosan Beristighfar

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (1) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Qs. Al Fath: 1-2)

Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ . يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur.’” (HR. Muslim no. 7304)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan,

5 Mei 2011

Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa



Umur umat Islam tinggal beberapa tahun lagi.  Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma’rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan “berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih,” katasnya.
Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8,
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (iaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Kerana sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya.”
Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari ‘Umar bin Khaththab Radhiallaahu ‘anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu ‘Abbas. Bunyinya,
“Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi..”
Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini?

25 Apr 2011

Tanggung Jawab Dalam Islam

Oleh: Dr. H. Achmad Satori Ismail, MA
Dalam sejarah ulama salaf, diriwayatkan bahwa khalifah rasyidin ke V Umar bin Abdil Aziz dalam suatu shalat tahajjudnya membaca ayat 22-24 dari surat ashshoffat
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ(22)مِنْ دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ(23)وَقِفُوهُمْ إِنَّهُمْ مَسْئُولُونَ(24)

yang artinya : (Kepada para malaikat diperintahkan) “Kumpulkanlah orang-orang yang dzalim beserta teman sejawat merekadan sembah-sembahan yangselalu mereka sembah, selain Allah: maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian karena mereka sesungguhnya mereka akan ditanya ( dimntai pertanggungjawaban ).”
Beliau mengulangi ayat tersebut beberapa kali karena merenungi besarnya tanggungjawab seorang pemimpin di akhirat bila telab melakukan kedzaliman. Dalam riwayat lain Umar bin Khatab r.a. mengungkapkan besarnya tanggung jawab seorang pemimpin di akhiarat nanti dengan kata-katanya yang terkenal : “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad nicaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya : Mengapa tidak meratakan jalan untuknya ?” Itulah dua dari ribuan contoh yang pernah dilukiskan para salafus sholih tentang tanggungjawab pemimpin di hadapan Allah kelak.
Pada prinsipnya tanggungjawab dalam Islam itu berdasarkan atas perbuatan individu saja sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti ayat 164 surat Al An’am
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (164)
Artinya: “Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
Dalam surat Al Mudatstsir ayat 38 dinyatakan
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ(38)
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telahdiperbuatnya”
Akan tetapi perbuatan individu itu merupakan suatu gerakan yang dilakukan seorang pada waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu yang mungkin bisa meninggalkan bekas atau pengaruh pada orang lain. Oleh sebab itu apakah tanggung jawab seseorang terbatas pada amalannya saja ataukah bisa melewati batas waktu yang tak terbatas bila akibat dan pengaruh amalannya itu masih terus berlangsung mungkin sampai setelah dia meninggal ?
Seorang yang cerdas selayaknya merenungi hal ini sehingga tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apapun dan tidak gegabah berbuat dosa walau sekecil biji sawi. Mengapa demikian ? Boleh jadi perbuatan baik atau jahat itu mula-mula amat kecil ketika dilakukan, akan tetapi bila pengaruh dan akibatnya terus berlangsung lama, bisa jadi akan amat besar pahala atau dosanya.
Allah SWT menyatakan

13 Apr 2011

Sabar Dan Ikhlas


Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

3 Apr 2011

Suami Pemimpin Bagi Keluarga (Tausyiah)

Suami Pemimpin Bagi Keluarga K.H. Abdullah Gymnastiar Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga dimulai dgn ijab-kabul. Saat itulah yang halal bisa jadi haram atau sebalik yg haram bisa jadi halal. Demikianlah Allah telah menetapkan bahwa ijab-kabul walau hanya beberapa patah kata dan hanya beberapa saat saja tapi ternyata bisa menghalalkan yg haram dan mengharamkan yg halal. Saat itu terdapat mempelai pria mempelai wanita wali dan saksi lalu ijab-kabul dilakukan sahlah kedua sebagai suami-istri. Status kedua pun berubah asal kenalan biasa tiba-tiba jadi suami asal tetangga rumah tiba-tiba jadi istri. Orang tua pun yg tadi sepasang saat itu tambah lagi sepasang. Karena andaikata seseorang berumah tangga dan dia tak siap serta tak mengerti bagaimana memposisikan diri maka rumah tangga hanya akan menjadi awal berdatangan aneka masalah. Ketika seorang suami tak sadar bahwa diri sudah beristri lalu bersikap seperti seorang yg belum beristri akan jadi masalah. Dia juga punya mertua itupun harus menjadi bagian yg harus disadari oleh seorang suami. Setahun dua tahun kalau Allah mengijinkan akan punya anak yg berarti bertambah lagi status sebagai bapak. Ke mertua jadi anak ke istri jadi suami ke anak jadi bapak. Bayangkan begitu banyak status yg disandang yg kalau tak tahu ilmu justru status ini akan membawa mudharat. Karena menikah itu tak semudah yg diduga pernikahan yg tanpa ilmu berarti segera bersiaplah utk mengarungi aneka derita. Kenapa ada orang yg stress dalam rumah tangganya? Hal ini terjadi krn ilmu tak memadai dgn masalah yang dihadapinya. Begitu juga bagi wanita yg menikah ia akan jadi seorang istri. Tentusaja tak bisa sembarangan kalau sudah menjadi istri krn memang sudah ada ikatan tersendiri. Status juga bertambah jadi anak dari mertua ketika punya anak jadi ibu. Demikianlah Allah telah menyeting sedemikian rupa sehingga suami dan istri kedua mempunyai peran yg berbeda-beda.

1 Apr 2011

Nikmat Beramal soleh


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

وَالْعَصْرِ . إِنَّ الاِْنسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلاّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ .

Maksudnya:

“Demi masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian . Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar”

Manusia tidak akan terlepas dari maksud “kerugian” seperti yang digambarkan dalam ayat di atas, selagi detik yang berlalu di dalam umurnya dipenuhi dengan maksiat dan kelalaian kepada Allah S.W.T. Bagi mengelakkan kerugian ini, maka seorang insan mestilah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memenuhi tuntutan agamanya seperti yang telah diterangkan oleh ayat ini.

Adalah perlu diketahui bahawa amal-amal soleh sebagai ibadat kita kepada Allah S.W.T. terbahagi kepada tiga keadaan:

1- Amal soleh yang dinisbahkan kepada hati, seperti iman, ihsan, tawakkal dan lain-lainnya. Amal soleh sedemikian tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, sebaliknya dapat diketahui.

2- Amal soleh yang dinisbahkan kepada lidah, seperti membaca al-Quran, berzikir, bersalawat, memberi nasihat dan lain-lain. Amal soleh ini tidak dapat dilihat tetapi dapat didengar dan diketahui.

3- Amal soleh yang dinisbahkan kepada perbuatan, seperti sembahyang, berzakat, menolong orang, berhaji dan sebagainya lagi. Amal soleh ini dapat dilihat dan diketahui.


Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan amal soleh...

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, Maka bagi mereka surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S As Sajadah (32) :19)

31 Mar 2011

KEUTAMAAN SABAR MENGHADAPI COBAAN

 Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. ‘Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”.
Wahai Ukhti Mukminah .!
Sudah barang tentu engkau akan menghadapi cobaan di dalam kehidupan dunia ini. Boleh jadi cobaan itu menimpa langsung pada dirimu atau suamimu atau anakmu ataupun anggota keluarga yang lain. Tetapi justru disitulah akan tampak kadar imanmu. Allah menurunkan cobaan kepadamu, agar Dia bisa menguji imanmu, apakah engkau akan sabar ataukah engkau akan marah-marah, dan adakah engkau ridha terhadap takdir Allah ?
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala menasihati Ummu Al-Ala’ Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosanya.
Selagi engkau memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah orang-orang yang sabar, sebagaimana firman Allah.
“Artinya : Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”.
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka. Firman-Nya.
“Artinya : Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar , dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.
Engkau juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.

28 Mar 2011

Apa Pantas Kita Berharap Surga?



Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat,itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek pula…Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, Dilipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan:…..
“Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun kesiangan”. Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya….dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap …. Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas …. menuju sumber panggilan, …. kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh…. di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.
Baca Qur’an sesempatnya, tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ….. ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?

Istiqomah Di Jalan Alloh

Istiqamah menurut bahasa berarti tetap teguh, terus menerus, kontinyu,
konsisten atau teguh pendirian.
Allah SWT berfirman, yang artinya :
“Tetap teguhlah kamu pada jalan yang benar sebagainana yang telah
diperintahkan kepada kamu”. (Hud, 11 : 112)
Kemudian Allah berfirman tentang keistimewaan yang diberikan kepada orang
yang beristiqamah :
”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka
(untuk mengatakan ) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu “. Kami (Allah) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan
dunia maupun akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dan Tuhan yang
maha pengampun lagi maha penyayang (Fushilat, 41 :30-32).
Dari ayat diatas ada tiga janji Allah kepada orang yang bersitiqamah :

27 Mar 2011

Sifat-sifat wanita ahli syurga


Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan.
Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat.


Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu,

26 Mar 2011

FADHILAH SURAT YASIN

Muqaddimah
Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam
Jum’at (hari Jum’at menjelang khatib naik mimbar, tambahan-peny), ketika
mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan
pada acara-acara lain yang mereka anggap penting.
Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan
kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin
saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah
atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar,
atau menurut keterangan dari guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat
dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat
Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat
Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan
Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari
sekali atau khatam setiap bulan sekali. [Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan
lainnya]
Sebelum melanjutkan

25 Mar 2011

Islam,Iman dan Ihsan

Dari Umar rodhiyallohu’anhu juga, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam.” Kemudian Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya.” Orang itu berkata: ”Engkau benar.” Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku tentang iman”. (Rosululloh) menjawab:

24 Mar 2011

Gagal Berjihat Melawan Nafsu

Tanpa disadari, sebagian kalangan umat Islam memaknai jihad secara sembarangan, sempit, dan karena itu kehilangan konteks dan hikmah yang sesungguhnya. Ajaran jihad sejatinya adalah untuk kemaslahatan orang banyak, bukan hanya umat Islam saja. Tapi fakta berbicara lain. Segelintir orang melakukan aksi bom bunuh diri, memerangi non-Muslim tanpa sebab yang jelas, dan menghalalkan cara-cara tercela dengan alasan untuk jihad di jalan Allah.
Meluruskan hal tersebut, At-Tanwir berbincang dengan mantan Ketua PP Muhammadiyah dan penulis buku Tuhan Menyapa Kita (2006), Prof Dr Ahmad Syafii Maarif. Petikannya:
Sebagian kaum Muslim memaknai kata ‘Jihad’ secara sempit. Apa pendapat Anda?
Jihad itu kan luas maknanya. Yang paling utama adalah bagaimana kita mampu melakukan jihad melawan diri sendiri, melawan nafsu kita. Nafsu adalah
Design by Andy