Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. ‘Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”.
Wahai Ukhti Mukminah .!
Sudah barang tentu engkau akan menghadapi cobaan di dalam kehidupan dunia ini. Boleh jadi cobaan itu menimpa langsung pada dirimu atau suamimu atau anakmu ataupun anggota keluarga yang lain. Tetapi justru disitulah akan tampak kadar imanmu. Allah menurunkan cobaan kepadamu, agar Dia bisa menguji imanmu, apakah engkau akan sabar ataukah engkau akan marah-marah, dan adakah engkau ridha terhadap takdir Allah ?
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala menasihati Ummu Al-Ala’ Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosanya.
Selagi engkau memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah orang-orang yang sabar, sebagaimana firman Allah.
“Artinya : Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”.
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka. Firman-Nya.
“Artinya : Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar , dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.
Engkau juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.
Kirim SMS Gratis All Operator Indonesia
fomat--> ex;08123456789031 Mar 2011
28 Mar 2011
Apa Pantas Kita Berharap Surga?
“Kalau tidak terlambat” atau “Asal nggak bangun kesiangan”. Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?
Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya….dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap …. Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas …. menuju sumber panggilan, …. kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh…. di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.
Baca Qur’an sesempatnya, tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ….. ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?
Istiqomah Di Jalan Alloh
Istiqamah menurut bahasa berarti tetap teguh, terus menerus, kontinyu,
konsisten atau teguh pendirian.
Allah SWT berfirman, yang artinya :
“Tetap teguhlah kamu pada jalan yang benar sebagainana yang telah
diperintahkan kepada kamu”. (Hud, 11 : 112)
Kemudian Allah berfirman tentang keistimewaan yang diberikan kepada orang
yang beristiqamah :
”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka
(untuk mengatakan ) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu “. Kami (Allah) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan
dunia maupun akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dan Tuhan yang
maha pengampun lagi maha penyayang (Fushilat, 41 :30-32).
Dari ayat diatas ada tiga janji Allah kepada orang yang bersitiqamah :
konsisten atau teguh pendirian.
Allah SWT berfirman, yang artinya :
“Tetap teguhlah kamu pada jalan yang benar sebagainana yang telah
diperintahkan kepada kamu”. (Hud, 11 : 112)
Kemudian Allah berfirman tentang keistimewaan yang diberikan kepada orang
yang beristiqamah :
”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka
(untuk mengatakan ) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu “. Kami (Allah) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan
dunia maupun akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dan Tuhan yang
maha pengampun lagi maha penyayang (Fushilat, 41 :30-32).
Dari ayat diatas ada tiga janji Allah kepada orang yang bersitiqamah :
27 Mar 2011
Sifat-sifat wanita ahli syurga
Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: "Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai." (Hadis Riwayat Ahmad)
Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan.
Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat.
Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu,
26 Mar 2011
FADHILAH SURAT YASIN
Muqaddimah
kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin
saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah
atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar,
atau menurut keterangan dari guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat
dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat
Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat
Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan
Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari
sekali atau khatam setiap bulan sekali. [Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan
lainnya]
Sebelum melanjutkan
Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam
Jum’at (hari Jum’at menjelang khatib naik mimbar, tambahan-peny), ketika
mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan
pada acara-acara lain yang mereka anggap penting.
Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan danJum’at (hari Jum’at menjelang khatib naik mimbar, tambahan-peny), ketika
mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan
pada acara-acara lain yang mereka anggap penting.
kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin
saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah
atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar,
atau menurut keterangan dari guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat
dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat
Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat
Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan
Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari
sekali atau khatam setiap bulan sekali. [Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan
lainnya]
Sebelum melanjutkan
25 Mar 2011
Islam,Iman dan Ihsan
Dari Umar rodhiyallohu’anhu juga, beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tentang Islam.” Kemudian Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya.” Orang itu berkata: ”Engkau benar.” Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku tentang iman”. (Rosululloh) menjawab:
24 Mar 2011
Gagal Berjihat Melawan Nafsu
Tanpa disadari, sebagian kalangan umat Islam memaknai jihad secara sembarangan, sempit, dan karena itu kehilangan konteks dan hikmah yang sesungguhnya. Ajaran jihad sejatinya adalah untuk kemaslahatan orang banyak, bukan hanya umat Islam saja. Tapi fakta berbicara lain. Segelintir orang melakukan aksi bom bunuh diri, memerangi non-Muslim tanpa sebab yang jelas, dan menghalalkan cara-cara tercela dengan alasan untuk jihad di jalan Allah.
Meluruskan hal tersebut, At-Tanwir berbincang dengan mantan Ketua PP Muhammadiyah dan penulis buku Tuhan Menyapa Kita (2006), Prof Dr Ahmad Syafii Maarif. Petikannya:
Sebagian kaum Muslim memaknai kata ‘Jihad’ secara sempit. Apa pendapat Anda?
Jihad itu kan luas maknanya. Yang paling utama adalah bagaimana kita mampu melakukan jihad melawan diri sendiri, melawan nafsu kita. Nafsu adalah
Meluruskan hal tersebut, At-Tanwir berbincang dengan mantan Ketua PP Muhammadiyah dan penulis buku Tuhan Menyapa Kita (2006), Prof Dr Ahmad Syafii Maarif. Petikannya:
Sebagian kaum Muslim memaknai kata ‘Jihad’ secara sempit. Apa pendapat Anda?
Jihad itu kan luas maknanya. Yang paling utama adalah bagaimana kita mampu melakukan jihad melawan diri sendiri, melawan nafsu kita. Nafsu adalah
23 Mar 2011
Sedekah yg Paling Utama
penulis Al Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al Atsariyyah
Sakinah Mengayuh Biduk 17 - Oktober - 2004 02:43:47
Kata orang tua kita hidup berkeluarga adl kehidupan orang dewasa. Perkataan seperti ini memang sesuai dgn kenyataan yg ada krn orang yg menjalani hidup berkeluarga harus siap bersikap dewasa dlm menghadapi liku-liku hidup berumah tangga.
Salah satu sikap kedewasaan dari seseorang adl bila ia tdk semata menuntut agar semua hak dipenuhi tanpa menyeimbangkan dgn pemenuhan kewajiban dan tanggung jawabnya. Sudah seharus orang yg berumah tangga mengerti apa yg menjadi kewajiban terhadap pasangan dan memahami tanggung jawab kemudian berupaya semampunya memenuhi dan melaksanakan kewajiban tersebut.
Salah satu kewajiban sekaligus tanggung jawab seorang suami adl memberi nafkah kepada istri dan anak-anak sesuai kemampuan. Kewajiban ini selain ditunjukkan dlm Al Qur’an dan As-Sunnah juga dgn ijma’ .
Sengaja kita angkat permasalahan ini krn ada di antara suami yg tdk tahu atau pura-pura tdk tahu dgn kewajiban yg satu ini sehingga ia berlepas tangan dari memberi nafkah kepada keluarganya. Satu contoh kasus seorang ibu dari tiga anak mengeluhkan suami yg enggan bekerja utk menafkahi keluarganya. Kalaupun ia bekerja mk hasil semata utk diri sendiri utk makan enak dan membeli kebutuhannya. Sementara utk makan sehari-hari anak dan istri ditanggung oleh sang istri yg terpaksa berjualan makanan ringan utk menghidupi diri dan anak-anaknya. Sesekali si suami mau mengeluarkan uang dari saku bila istri telah marah-marah dan menuntut tanggung jawabnya.
Lain lagi kisah seorang ibu setengah baya yg telah memiliki beberapa orang cucu. Setelah berhenti dari pekerjaan sang suami hanya tinggal di rumah tdk mau mencari nafkah utk keluarganya. Akhir tanggung jawab memberi nafkah pun beralih kepada sang istri sementara suami bersikap masa bodoh.
Dua kasus yg kami sebutkan di atas benar-benar terjadi dan mungkin banyak pula kejadian yg sejenis baik itu di kalangan orang yg kelihatan mengerti agama terlebih lagi di kalangan orang awam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menyebutkan kewajiban suami ini:
وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dgn cara yg ma’ruf.”
Ketika Mu’awiyah bin Haidah radhiallahu ‘anhu berta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah apa hak istri salah seorang dari kami terhadap suaminya?”
Beliau menjawab:
KARYA JIWA
CINTA SAIDINA ABU BAKR KEPADA RASULULLAH صلی ﷲ علیﻪ و سلم KASIH SAYANG dan CINTA-lah yang menyebabkan lahirnya semangat dalam kehidupan para sahabat رضي الله عنه sehingga mereka tidak hiraukan tentang kehidupan dan tidak berangan-angan untuk berumur ...panjang, mereka tidak teringatkan harta dan mereka tidak takutkan kesusahan, malah mereka tidak bimbangkan kematian. Sebenarnya CINTA bukanlah satu perkara yang boleh dijelaskan. CINTA ialah keadaan hati yang mengatasi lafaz-lafaz perkataan dan baris-baris ayat. CINTA ialah satu perkara apabila telah menunjang dalam hati akan menguasai segala perkara yang berkaitan dengan perkara yang DICINTAI. Lantaran itu maruah dan kehormatan diri, kemuliaan dan keagungan tidak lagi bererti dalam membela orang yang DICINTAI. Semoga الله سبحانا وتعاﱃ dengan kemurahan-NYA dan dengan berkat kekasih-NYA mengurniakan kepada kita CINTA kepada-NYA dan kepada Rasul-NYA yang suci sehingga kita dapat merasakan kelazatan dalam beribadat dan berasa bahagia dalam menghadapi setiap penderitaan demi agama. ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ ❁ ❀ ✿ Pada zaman permulaan Islam, sesiapa sahaja memeluk Islam akan cuba merahsiakan keislamannya sedaya mungkin
Indahnya Islam,Manisnya Iman
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد،
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد،
Judul tulisan ini mungkin sudah terlalu sering kita dengar, tapi kemungkinan besar sedikit sekali di antara kita (termasuk penulis sendiri) yang benar-benar telah merasakan hakikatnya. Seandainya kita mau jujur pada diri kita sendiri, sampai saat ini sudah berapa lama kita menjadi seorang muslim? sudah berapa banyak amal ibadah yang kita kerjakan? akan tetapi pernahkah kita merasakan kenikmatan dan kemanisan yang hakiki sewaktu kita melaksanakan ibadah tersebut?
Maka kalau hakikat ini belum kita rasakan, berarti ada sesuatu yang kurang dalam iman kita, ada sesuatu yang perlu dikoreksi dalam keislaman kita. Karena manisnya iman dan indahnya Islam itu bukan sekedar teori belaka, tapi benar-benar merupakan kenyataan hakiki yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan dan ketaatan yang kuat kepada Allah ?, yang wujudnya berupa kebahagian dan ketenangan hidup di dunia, serta perasaan gembira dan senang ketika beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah ?.
Dan ini merupakan balasan kebaikan yang Allah ? segerakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya di dunia, sebelum nantinya di akhirat mereka akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan sempurna. Hal ini Allah ? sebutkan dalam banyak ayat Al Qur-an, diantaranya: ayat pertama:
(مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ” (QS. ِِan Nahl:97).
Ayat kedua:
(وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ، الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ)
"Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan berikan kepada mereka (balasan) kebaikan di dunia.Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Rabb saja mereka bertawakkal" (QS. An Nahl:41-42).
Ayat ketiga:
(وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)" (QS. Huud:3).
Ayat keempat:
Bersujud Hanya Kepada Alloh
Diambil dari:http://id.shvoong.com
Malaikat makhluk yang perkasa bersujud kepada Allah[41]. Firman Allah s.w.t.: “Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka (malaikat), mereka berkata: apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?, mereka menjawab: perkataan yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar” (QS. Saba'', 23). Diriwayatkan dalam kitab shohehnya Imam Bukhori, dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila Allah menetapkan suatu perintah diatas langit, para malaikat mengibas ngibaskan sayapnya, kerana patuh akan firmanNya, seolah-olah firman yang didengarnya itu bagaikan gemrincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal ini memekakkan mereka (sehingga jatuh pengsan kerana ketakutan), "sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka berkata: "apakah yang telah difirmankan oleh tuhanmu?" mereka menjawab: " (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar", ketika itulah (syaitan syaitan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu sebahagian diatas sebahagian yang lain - Sufyan bin Uyainah[42] menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka (penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah kepada yang ada dibawahnya, dan seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi kadang-kadang syaitan pencuri berita itu terkena syihab (meteor) sebelum sempat menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan berita sebelum terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam kebohongan, mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata: bukankah ia telah memberi tahu kita bahawa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar), sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang didengarnya dari langit". An - Nawwas bin Sam''an r.a. menuturkan bahawa Rasulullah s.a.w., bersabda: "Apabila Allah s.w.t. hendak mewahyukan perintahnya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-langit bergetar dengan kerasnya kerana takut kepada Allah s.w.t.,
Malaikat makhluk yang perkasa bersujud kepada Allah[41]. Firman Allah s.w.t.: “Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka (malaikat), mereka berkata: apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?, mereka menjawab: perkataan yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar” (QS. Saba'', 23). Diriwayatkan dalam kitab shohehnya Imam Bukhori, dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila Allah menetapkan suatu perintah diatas langit, para malaikat mengibas ngibaskan sayapnya, kerana patuh akan firmanNya, seolah-olah firman yang didengarnya itu bagaikan gemrincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal ini memekakkan mereka (sehingga jatuh pengsan kerana ketakutan), "sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka berkata: "apakah yang telah difirmankan oleh tuhanmu?" mereka menjawab: " (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar", ketika itulah (syaitan syaitan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu sebahagian diatas sebahagian yang lain - Sufyan bin Uyainah[42] menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka (penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah kepada yang ada dibawahnya, dan seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi kadang-kadang syaitan pencuri berita itu terkena syihab (meteor) sebelum sempat menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan berita sebelum terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam kebohongan, mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata: bukankah ia telah memberi tahu kita bahawa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar), sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang didengarnya dari langit". An - Nawwas bin Sam''an r.a. menuturkan bahawa Rasulullah s.a.w., bersabda: "Apabila Allah s.w.t. hendak mewahyukan perintahnya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-langit bergetar dengan kerasnya kerana takut kepada Allah s.w.t.,
22 Mar 2011
Sholatmu Menghadap Alloh Atau Bersama Setan??
Sumber :http://bening1.wordpress.com
Fenomena yang menyedihkan tetapi sering terjadi dalam shalat adalah keadaan seseorang yang tidak lagi memahami apa yang dilakukan dalam shalatnya. Bisikan – bisikan setan telah menggerogoti shalat kita, sehingga hanya sedikit yang dilakukan penuh kesadaran apalagi dalam keadaan hati yang terpaut pada Allah. Dari keseluruhan waktu sholat hanya sedikit untuk mengingat Allah sedang sisanya telah disambar oleh setan sehingga kita memanjangkan angan-angan,memikirkan problema kita, menguap, ngantuk bahkan malas. Bukannya justru ‘berbicara’ dan ‘menghadap’ Allah dengan penuh rasa takut, malu, tawadhu.. malah sradag-srudug,asal sholat ditunaikan.
Coba bayangkan jika kita dipanggil atasan kita atau malah presiden kita,kemudian kita menghadap,lantas ketika sampai di hadapannya,kita menguap,ngantuk,malas,bahkan tertidur. Bagaimana perasaan dan sikap bos kita? Kira-kira tersinggung tidak dia? marah tidak dia? Dia yang menggaji kita tapi kita tidak menghormati dia bahkan mengabaikan saat berhadapan dengannya. Akibat paling ringan,kita diusirnya,atau malah di-phk.Demikian juga Allah, ketika melihat kita sholat tapi pikiran dan hati kita bukan padaNya, betapa kecewanya Dia,betapa kurang ajarnya kita. Masih bagus jika Allah tidak murka pada kita, jika Dia murka.. menutup saluran rezeki kita, kita tidak mendapat perlindunganNya mau jadi apa kita?
Mungkin sedikit orang yang bisa selamat dari fenomena aneh ini,yaitu orang-orang yang mau dengan jujur dan ikhlas mengendalikan rohaninya dengan olah jiwa (riyadhah).Bisikan setan saat sholat memang dahsyat! dia iblis laknatullah mampu membuat pikiran & hati seseorang yang di awal sholat,
Apakah Cukup Dengan Kata Ma'af??
“om saya minta maaf?” “maafkan saya yaaa?” “sorry !!!!” “maaf pak gak sengaja!!” cukupkah hanya dengan minta maaf dengan kalimat “maaf” ?? menurut saya tidak. untuk hal hal yang sifatnya ringan mungkin kalimat diatas bisa mewakili atau diterima, dan kita pun tentu akan memaafkan seseorang yang telah minta maaf dan telah menyesal atas perbuatannya. allah saja maha pemurah dan maha memaafkan, kenapa kita tidak bisa. tetapi akan lain halnya bila kita menjelaskan permintaan maaf kita, seperti : - pak/mas/om – maafkan saya telah menghamili istri anda, atau - (some one) maaf saya yang telah menghabisi keluarga anda, atau - (some one) maaf saya yang telah membuat keluarga anda berantakan . masihkah akan kita maafkan bila kita perjelas niat permintaan maaf tersebut?, jawabnya insya allah tunggu dulu, yang ini laen urusannya…. jika kita mengutarakan permohonan maaf secara global maka kita pun mengglobalisasi permohonan tersebut, tetapi bila kita detilkan permaafan tersebut, insya allah akan menghasilkan efek luar biasa. sama halnya dengan kita ketika melakukan istigfar dengan menyebut kalimat “astagfirullah hal adzim” yang artinya kurang lebih “yaa allah … maafkan kami, maafkan dosa kami”. kalimat ini sangat terasa nuansa globalnya, permohonan maaf secara umum. akan terasa beda sekali auranya bila kita membaca istigfar ini dengan menambahkan (sambil baca dalam hati) atau menyebutkan kesalahan kita yang akan kita mintakan maaf kepada allah swt. sebutkan satu persatu permohonan maaf kita, apa kesalahan kita disebutkan setelah membaca istigfar. kita bisa baca istigafar sebanyak banyaknya,
ketika Nama Itu Tidak Ada Di Hati
sumber :at-tadzkir
Apa yang membuat seorang suami dimana ia bekerja dari pagi hingga petang,sedikit sekali waktu untuk bertemu dengan istrinya,tetapi ia masih dapat menjaga perkawinannya dengan baik?
Sebaliknya apa yang membuat seorang istri sanggup menjaga diri, anak-anak dan harta suaminya ketika suaminya berada jauh dengannya?
Semua itu tidak lain adalah karena selalu ada …Nama di Hati.. Sehingga menimbulkan rasa cinta, rasa sayang, takut berkhianat dan selalu menjaga cinta itu agar tumbuh subur di dalam sebuah perkawinan.
Yaitu ketika dalam hati seorang suami melekat dan terus teringat pada istrinya, meskipun istrinya tidak berada di dekatnya, maka hal inilah yang mampu menjaga sikap dan perilaku seorang suami untuk tidak mengkhianati istrinya. Begitu pula sebaliknya..Jika dalam hati sang istri senantiasa melekat nama sang suami,selalu teringat akan cinta suami,maka rasanya takut untuk berbuat kurang ajar/ berkhianat terhadap suami. Jika demikian apa yang akan terjadi? keluarga sakinah akan terwujud, perkawinan harmonis akan terjaga..
Namun Jika Nama itu sudah tidak ada lagi di hati… maka apa yang bisa mencegah seorang istri/suami untuk tetap setia? Sama saja memiliki tetapi tidak merasakan dekat.. karena sudah tidak ada rasa cinta, rasa menghargai, rasa takut dan akhirnya merasa jauh..hambarnya sebuah perkawinan.
Begitu pula dengan cinta kita kepada Allah, ketika nama itu tidak bersemayam lagi di hati, apa yang bisa mencegah kita untuk berbuat munkar? tidak ada!
Kita akan semakin gampang berbuat dosa. Tidak merasakan bahwa Allah itu dekat, padahal Allah itu ada..dan dekat
Tidak merasakan takut padaNya padahal Allah itu terus mengawasi
21 Mar 2011
Kisah Sahabat "Abu Bakar Ash Shidiq"
Siapa yang tak mengenal Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu, seorang khalifah besar pengganti Rasulullah, manusia paling mulia dari umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukan hanya kaum muslimin yang mengenalnya, bahkan orang-orang kafir pun mengenalnya. Panglima besar yang berhasil menundukkan kekuatan dan kecongkakan negara super power Romawi. Dialah Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luai yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Bakar Ash-Shiddiq radiallahuanhu.
Ibunya menjelaskan, suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Abu Bakar lalu menjulukinya ‘atiiqullah minan nar, orang yang dibebaskan Allah dari api neraka. Ibunya bernama Ummul Khair As-Sahmi binti Shakhr bin ‘Amir, wafat dalam keadaan memeluk Islam.
Menahan Hawa Nafsu Menurut Islam
Hawa nafsu adalah kecenderungan jiwa kepada sesuatu baik itu berupa kebaikan atau keburukan. Setiap ayat Al Qur’an yg menyebutkan tentanghawa nafsu selalu dalam bentuk pencelaan di samping mengingatkan agar kita tidak mengikuti dan cenderung kepadanya.
Demikian halnya dgn hadits nabawi jika berbicara mengenai hawa nafsu senantiasa mengatakannya sebagai hal yg tercela. Kecuali pada sebagian hadits misalnya sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sehingga hawa nafsunya tunduk terhadap apa yg aku bawa.” Hawa nafsu adl sesembahan selain Allah yg paling buruk. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Di kolong langit ini tidak ada tuhan yg disembah yg lbh besar dalam pandangan Allah selain dari hawa nafsu yg dituruti.” Yang demikian itu krn hawa nafsu mampu mengubah banyak jiwa manusia dari baik menjadi buruk dari adil menjadi zhalim dari tauhid menjadi syirik dari lurus menjadi bengkok dan dari sunnah menjadi bid’ah.
Oleh sebab itu para ahli bid’ah disebut dgn hamba hawa nafsu. “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” . “Terangkanlah kepadaku tentang orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lbh sesat jalannya .”
Dalam Al Qur’an terkadang Allah Ta’ala mengumpamakan para ahli bid’ah dan yg selalu memperturutkan hawa nafsunya dgn anjing keledai atau dgn binatang ternak. “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yg telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan maka jadilah dia termasuk orang-orang yg sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya kami tinggikan dgn ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yg rendah maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
Demikian halnya dgn hadits nabawi jika berbicara mengenai hawa nafsu senantiasa mengatakannya sebagai hal yg tercela. Kecuali pada sebagian hadits misalnya sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sehingga hawa nafsunya tunduk terhadap apa yg aku bawa.” Hawa nafsu adl sesembahan selain Allah yg paling buruk. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Di kolong langit ini tidak ada tuhan yg disembah yg lbh besar dalam pandangan Allah selain dari hawa nafsu yg dituruti.” Yang demikian itu krn hawa nafsu mampu mengubah banyak jiwa manusia dari baik menjadi buruk dari adil menjadi zhalim dari tauhid menjadi syirik dari lurus menjadi bengkok dan dari sunnah menjadi bid’ah.
Oleh sebab itu para ahli bid’ah disebut dgn hamba hawa nafsu. “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” . “Terangkanlah kepadaku tentang orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadikan pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak bahkan lbh sesat jalannya .”
Dalam Al Qur’an terkadang Allah Ta’ala mengumpamakan para ahli bid’ah dan yg selalu memperturutkan hawa nafsunya dgn anjing keledai atau dgn binatang ternak. “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yg telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan maka jadilah dia termasuk orang-orang yg sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya kami tinggikan dgn ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yg rendah maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
Nasehat Untuk Ukhti
بسم الله الرحمن الرحيم.....
Ini adalah nasihat yang pernah diberikan Umamah binti Al-Harits kepada putrinya menjelang pernikahannya, yang didalamnya dia menjelaskan DASAR-DASAR kehidupan suami istri yang penuh kebahagiaan.
Dia berkata, "wahai putriku! Sesungguhnya jika nasihat ini kutinggalkan karena keutamaan adab, tentu ia akan kutinggalkan hanya bagimu saja. Tetapi ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai dan pertolongan bagi orang yang berakal.
Andaikata wanita tidak membutuhkan suami karena kekayaan orang tuanya dan karena kecintaan keduanya kepada dirinya, maka akulah orang yang paling tidak membutuhkan suami.
Tetapi wanita itu diciptakan untuk laki laki dan laki laki diciptakan untuk wanita.
Wahai putriku!Engkau akan berpisah dengan rumah yang pernah menyatu denganmu dan meninggalkan sarang yang pernah membesarkanmu, menuju sarang yang belum engkau kenali dan pendamping yang belum pernah dekat denganmu.
Dengan kekuasaanya dia akan menjadi pengawas atas dirimu dan orang yang menguasaimu. Maka jadilah diri sebagai budaknya niscaya dia akan menjadi hamba yang patuh bagimu.
Jagalah sepuluh perkara, niscaya akan menjadi simpanan bagimu, yaitu:
>> Pertama dan kedua:
Tunduk kepadanya dengan penuh kerelaan, mendengar, dan taat kepadanya dengan cara yang baik.
>> Ketiga dan keempat:
Memperhatikan sasaran mata dan hidungnya. Jangan sampai matanya melihat sesuatu yang buruk pada dirimu dan jangan sampai dia mencium bau tak sedap dari dirimu.
>>Kelima dan keenam:
19 Mar 2011
Azlina Kisah Nyata Gadis Bengkalis Dua Jam Mati Suri (Luangkan Sejenak Untk Membaca,insyaalloh bermanfaat)
Note by:
Sahabat,..
Kisah di bawah ini belum lama terjadi, beberapa bulan yang lalu, semoga Postingan ini membawa manfaat silahkan membacanya (mohon maaf, saya belum sempat mengedit ilustrasinya, karena butuh waktu cukup lama, sementara saya ingin segera sharing kepada sahabat semua, saya hanya mend...apatkan satu buah Photo Azlina nya, (itupun susah banget mencarinya-karena hampir di smua blog yang memposting ini tdk ada gambarnya))
Azlina sedang di studio tv (SJTV), saat wawancara
Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat
Sempat dinyatakan meninggal dunia, Azlina alias Iin (23 tahun) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.
Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Azlina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut l kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan Azlina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.
Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Azlina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu.
Menurut penuturan Iin
Sahabat,..
Kisah di bawah ini belum lama terjadi, beberapa bulan yang lalu, semoga Postingan ini membawa manfaat silahkan membacanya (mohon maaf, saya belum sempat mengedit ilustrasinya, karena butuh waktu cukup lama, sementara saya ingin segera sharing kepada sahabat semua, saya hanya mend...apatkan satu buah Photo Azlina nya, (itupun susah banget mencarinya-karena hampir di smua blog yang memposting ini tdk ada gambarnya))
Azlina sedang di studio tv (SJTV), saat wawancara
Diperlihatkan Berbagai Kejadian di Akhirat
Sempat dinyatakan meninggal dunia, Azlina alias Iin (23 tahun) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.
Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Azlina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut l kisah 'perjalanan ghaib' yang dituturkan Azlina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.
Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Azlina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu.
Menurut penuturan Iin
Asmaa-Ul-Husna
Allah s.w.t. telah berfirman yang bermaksud:
"ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH S.W.T.), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul-husna itu." - (Surah Al-A'raf:180)
"Katakanlah: "Serulah ALLAH atau serulah AR-RAHMAN. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik)
"Dialah ALLAH, tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (nama-nama yang baik)"- (Surah Thaha:8)
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, iaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam syurga" - Riwayat Bukhari
Adapun ASMA-UL-HUSNA adalah merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung didalam Al-Quran dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandungi khasiatnya masing-masing seperti kita akan ketahui dibawah ini:
ALLAHU Ertinya Yang mengeluarkan sekelian makhluk dari tiada menjadi ada.
KHASIATNYA: Barangsiapa yang menbacanya 5000 kali tiap-tiap hari, Insyaallah akan dimurahkan rezekinya, dan jika dibaca 66 kali sampai 66 hari setelah sembahyang fardhu, maka akan menjadi sebutan orang besar dan mendapat kebaikan yang banyak.
AR RAHMAANU Ertinya Kasihsayang kepada hambaNya didunia.
KHASIATNYA: Barangsiapa yang mebacanya tiap-tiap selesai sembahyang fardu sebanyak 100 kali, Insyaallah ia akan terjaga dari sifat lupa dan lalai.
AR RAHIIMU Ertinya Yang Kasihsayang kepada orang-orang mukmin pada hari Akhir
KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, Insyaallah hatinya akan selalu mempunyai sifat kasih sayang akan sesama makhluk Allah s.w.t.
AL MALIKU Ertinya Yang Mempunyai Kerajaan
KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali kemudian daripada fajar atau tergelincirnya, Insyaallah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah s.w.t. baginya.
AL QUDDUUSU Ertinya Yang Maha Suci
KHASIATNYA:
KEBAHAGIAAN ADALAH ANUGERAH ILAHI
(Artikel ini dituju khas buat Muslimah, dikutip dari: www.muslimah.or.id)
KEBAHAGIAAN TIDAK LAIN ADALAH LIMPAHAN KARUNIA ILAHI, bukan merupakan sebuah hasil usaha semata. Seperti masuknya hamba-hamba yang sholeh ke dalam syurga bukan dikeranakan amalan mereka semata yang sebut saja tidak terhitung jumlahnya menurut ukuran manusia melainkan kerana rahmat dan kasih sayang ALLAH subhanahu wa ta’ala.
Dalam sudut pandang ikhtiar atau usaha, Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa manusia diberikan kebebasan memilih, jalan KEBAHAGIAAN atau kesengsaraan. Tapi tetap seluruh usaha manusia -mau tidak mau- terikat dalam sebuah ketetapan pasti yaitu TAKDIR ALLAH.
TAKDIR adalah hak mutlak milik ALLAH. Manusia hanya memiliki hak menebar usaha, melakukan amalan, berikhtiar dan bekerja. Kita harus mengimani TAKDIR apapun yang terjadi. Namun dalam nuansa (variasi atau perbedaan yg sangat halus atau kecil sekali) ikhtiar kita harus tetap berusaha, niscaya ALLAH akan memberikan kemudahan.
Ada dua kata kunci disini: TAKDIR dan USAHA. Keduanya tidak bisa terpisahkan. Dan keduanya, bisa menjadi pemicu (bagian atas pelatuk yang digerakkan dengan telunjuk pada waktu menembak) terwujudnya gelombang KEBAHAGIAAN.
ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ ღღღ
1 – TAKDIR ★ ★ ★
Dengan meyakini TAKDIR, seorang MUSLIMAH akan memiliki ketabahan, terutama di saat harus menerima dera musibah secara bertubi-tubi atau di saat menghadapi ancaman terhadap ketentraman hidupnya.
ALLAH berfirman (artinya),
♥♥♥♥♥ “Tiada sesuatu bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan-nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLAH.” (Al-Hadid: 22)
18 Mar 2011
Menjaga Lisan,Menjaga Hati
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hujuraat [49] 12).
Lisan merupakan bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam keseharian kita. Sebagian besar – atau bahkan hampir semua – aktivitas komunikasi kita menggunakan lisan. Sebuah pepatah yang terkenal mengatakan, mulutmu adalah harimaumu. Namun, ada pula yang menimpali, mulutmu adalah mutiaramu, mulutmu adalah emasmu, dan seterusnya. Artinya, lisan kita berpotensi untuk mendatangkan keburukan maupun kebaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga lisan kita. Apakah banyak kebaikannya dengan menyampaikan yang benar atau malah terjerumus ke dalam dosa dan maksiat.
17 Mar 2011
BERSABARLAH WAHAI SAUDARAKU ...
(by Bicara Hidayah On Facebook)
10 NASIHAT IBNUL QAYYIM UNTUK BERSABAR AGAR TIDAK TERJERUMUS DALAM LEMBAH MAKSIAT SEGALA puji bagi ALLAH Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du. Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyi...m rahimahullah untuk menggapai (mencapai) kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat: ① MENYADARI BETAPA BURUK, HINA DAN RENDAH PERBUATAN MAKSIAT Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa ALLAH mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya. ② MERASA MALU KEPADA ALLAH Kedua, merasa malu kepada ALLAH. Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan ALLAH yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan ALLAH di matanya. Dan
BERUNTUNGLAH ORANG YANG MEMBERSIHKAN DIRI
DARIPADA KUFUR DAN TAKABBUR, LEBIH BAIK BERSYUKUR SEIRING perjalanan waktu yang telah kita lalui, maka semakin banyak orang-orang yang mengisi ruang-ruang dalam kehidupan kita. Mulai dari kawan sepermainan ketika masa kanak-kanak, teman sekelas di sekolah..., kampus, bahkan teman-teman seperjuangan di kantor (pejabat) atau perusahaan. Silih-berganti, satu per satu mereka datang dan pergi. Pernahkah suatu ketika kita berjumpa lagi dengan kawan-kawan lama tersebut? Baik dalam sebuah pertemuan besar semacam reunion, atau mungkin sekadar berpapasan (Eng: meet without stopping) di suatu tempat yang tidak pernah direncanakan. Di saat-saat seperti itulah, terkadang, kita terjebak dalam sebuah keadaan untuk membandingkan keadaan diri ini dengan keadaan mereka. Ada mungkin seorang kawan yang kehidupannya sungguh sangat mapan (Eng: well established). Pekerjaan dengan gaji yang luar biasa, tempat tinggal yang megah di salah satu komplek perumahan elit, dilengkapi dengan mobil yang mewah. Ada juga seorang kawan yang sudah mondar-mandir ke luar negeri karena mendapat beasiswa, atau sekadar short course selama beberapa bulan. Ada pula kehidupan seorang kawan lain yang sepertinya sangat berbahagia dengan pasangan hidup dan putra-putrinya. Di sisi lain, ada juga kehidupan seorang kawan yang sepertinya masih luntang-lantung (hanyut, terumbang-ambing). Bulan ini dapat pekerjaan, namun beberapa bulan kemudian menganggur kembali karena statusnya hanya sebagai pegawai kontrak. Ada juga yang mungkin mengalami putus-nyambung dalam masalah perjodohan, atau mungkin masih berusaha keras untuk mendapatkan keturunan. Ketika membandingkan dengan keadaan kawan yang kondisinya jauh lebih baik, maka terjebaklah diri ini dalam sebuah perasaan gagal dalam kehidupan. Sejurus kemudian, hilanglah rasa SYUKUR atas apa yang sudah berada dalam genggaman tangan dan melekat di badan. KUFUR akan nikmat yang ALLAH berikan setiap detik dalam kehidupan di dunia ini.
CATATAN PENGUNJUNG
SILAHKAN LUAHKAN SEDIKIT CATATAN ILMU TENTANG AGAMA ISLAM DENGAN MENGISI KOMENTAR DI BAWAH,, INSYA ALLOH BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.
TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN LUANG,SEMOGA AMAL IBADAH KITA DITERIMA OLEH ALLOH SWT,,amin ya robbal alamin......
TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN LUANG,SEMOGA AMAL IBADAH KITA DITERIMA OLEH ALLOH SWT,,amin ya robbal alamin......
16 Mar 2011
Ucapan Kalimat Thoyyibah/Toyibah/Thoyibah Seorang Muslim Dalam Islam
Kalimat-kalimat di bawah ini adalah merupakan kalimat thayyibah yang termasuk ke dalam amalan yang baik dan mampu membentuk pribadi sorang muslim yang selalu ingat dan berhubungan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari alangkah baiknya membentuk budaya biasa mengucapkan delapan kalimah thoyibah zikir sebagai berikut :
1. Ucapan Apabila Hendak Memulai Suatu Pekerjaan
“BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”
2. Ucapan Ketika Mendapat Suatu Nikmat Atau Selesai Menjalankan Pekerjaan
“ALHAMDULILLAAH”
3. Ucapan Jika Ada Sesuatu Yang Mengagumkan / Mempesona
“MAASYAA ALLAAH”
4. Ucapan Pada Saat Ada Sesuatu Yang Mengejutkan
“SUBHAANALLAAH”
5. Ucapan Jika Terjadi Suatu Kesalahan
“ASTAGFIRULLAAH”
6. Ucapan Pada Saat Tertimpa Musibah Atau Ada Orang Meninggal
“INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN”
7. Ucapan yang diucapkan ketika ingin terhindar dari hal buruk yang tidak diinginkan
“NA’UUDZUBILLAAH”
8. Ucapan pada saat berhasil melakukan sesuatu sesuai harapan
“ALLAAHU AKBAR”
1. Ucapan Apabila Hendak Memulai Suatu Pekerjaan
“BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”
2. Ucapan Ketika Mendapat Suatu Nikmat Atau Selesai Menjalankan Pekerjaan
“ALHAMDULILLAAH”
3. Ucapan Jika Ada Sesuatu Yang Mengagumkan / Mempesona
“MAASYAA ALLAAH”
4. Ucapan Pada Saat Ada Sesuatu Yang Mengejutkan
“SUBHAANALLAAH”
5. Ucapan Jika Terjadi Suatu Kesalahan
“ASTAGFIRULLAAH”
6. Ucapan Pada Saat Tertimpa Musibah Atau Ada Orang Meninggal
“INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN”
7. Ucapan yang diucapkan ketika ingin terhindar dari hal buruk yang tidak diinginkan
“NA’UUDZUBILLAAH”
8. Ucapan pada saat berhasil melakukan sesuatu sesuai harapan
“ALLAAHU AKBAR”
15 Mar 2011
Syareat nikah Adalah Syareat yg Paling Awal Dan Paling Akhir
Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam.
Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria bakal calon pendamping hidup, hingga bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam menuntunnya. Begitu pula Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Islam mengajarkannya.
Nikah merupakan jalan yang paling bermanfa’at dan paling afdhal dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan, karena dengan nikah inilah seseorang bisa terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah. Oleh sebab itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong untuk mempercepat nikah, mempermudah jalan untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.
Nikah merupakan jalan fitrah yang bisa menuntaskan gejolak biologis dalam diri manusia, demi mengangkat cita-cita luhur yang kemudian dari persilangan syar’i tersebut sepasang suami istri dapat menghasilkan keturunan, hingga dengan perannya kemakmuran bumi ini menjadi semakin semarak.
Melalui risalah singkat ini. Anda diajak untuk bisa mempelajari dan menyelami tata cara perkawinan Islam yang begitu agung nan penuh nuansa. Anda akan diajak untuk meninggalkan tradisi-tradisi masa lalu yang penuh dengan upacara-upacara dan adat istiadat yang berkepanjangan dan melelahkan.
Perbanyak Bersyukur
''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''
(QS Alnahl [16]: 18).
Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.
Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.
(QS Alnahl [16]: 18).
Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.
Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.
14 Mar 2011
Indahnya Persatuan dan Buruknya Perpecahan
Di antara keistimewaan ajaran Islam adlh seruan kepada penganutnya utk mempertahankan persatuan di antara umat Islam dan cercaan terhadap perpecahan yg terjadi di tengah umat ini. Sesuai dgn firman Allah yg artinya “Dan berpegang eratlah kalian semua dgn tali Allah dan janganlah berpecah belah“. . Maksud dari kata “tali Allah” adl Al-Qur’an. Terdapat beberapa hadits yg menerangkan tentang “berpegang erat dgn tali Allah” antara lain Abu Sa’id Al-Khudri berkata Bersabda Rasulullah saw “Kitabullah adl tali Allah yg memanjang dari langit hingga bumi“. .
Abu Syuraih Al-Khuza’i berkata Ketika Rasulullah saw berada di tengah-tengah kami beliau bersabda “Kabar gembira buat kalian apakah kalian bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yg haq selain Allah dan aku adl utusanNya?” Para sahabat menjawab “Benar“. Kemudian Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Al-Qur’an ini adl perantara salah satu ujung talinya berada di sisi Allah dan ujung lainnya ada di tengah-tengah kalian maka berpegang teguhlah padanya sungguh kalian tidak sesat dan binasa jika berpegang teguh padanya .” .
Zaid bin Arqam berkata Rasulullah saw bersabda “Ketahuilah bahwa saya meninggalkan bagi kalian dua hal yg berat salah satunya adl Kitabullah dan itu adl tali Allah barangsiapa mengikutinya maka dia ada dalam petunjuk Allah dan barangsiapa meninggalkannya maka ia dalam kesesatan.” .
Kalimat “jangan kalian berpecah belah” berarti peringatan Allah kepada umat Islam utk bersatu dalam persaudaraan Islam dan larangan utk bergolong-golongan yg menyebabkan lemahnya umat Islam di hadapan umat lain. Terdapat beberapa hadits yg menerangkan perintah Allah kepada hambaNya utk menjaga persatuan umat Islam antara lain
Dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda
Abu Syuraih Al-Khuza’i berkata Ketika Rasulullah saw berada di tengah-tengah kami beliau bersabda “Kabar gembira buat kalian apakah kalian bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yg haq selain Allah dan aku adl utusanNya?” Para sahabat menjawab “Benar“. Kemudian Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Al-Qur’an ini adl perantara salah satu ujung talinya berada di sisi Allah dan ujung lainnya ada di tengah-tengah kalian maka berpegang teguhlah padanya sungguh kalian tidak sesat dan binasa jika berpegang teguh padanya .” .
Zaid bin Arqam berkata Rasulullah saw bersabda “Ketahuilah bahwa saya meninggalkan bagi kalian dua hal yg berat salah satunya adl Kitabullah dan itu adl tali Allah barangsiapa mengikutinya maka dia ada dalam petunjuk Allah dan barangsiapa meninggalkannya maka ia dalam kesesatan.” .
Kalimat “jangan kalian berpecah belah” berarti peringatan Allah kepada umat Islam utk bersatu dalam persaudaraan Islam dan larangan utk bergolong-golongan yg menyebabkan lemahnya umat Islam di hadapan umat lain. Terdapat beberapa hadits yg menerangkan perintah Allah kepada hambaNya utk menjaga persatuan umat Islam antara lain
Dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda
13 Mar 2011
What the meaning of Allah
Mari mengenal Tuhan melalui nama-Nya.
Mengapa Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pemurah, Pengasih & Penyayang, Tuhan Penguasa Alam Jagat Raya ini menamakan diri-Nya dengan sebutan ALLAH, bukan dengan nama lain?. Baik dari Utusan (Nabi/Rasul) yang telah diturunkan dari sejak zaman Adam sampai Nabi terakhir Muhammad SAW dan sampai akhir zaman. Ternyata Nama Allah itu menurut ahli tafsir mempunyai arti yang cukup dalam pengertiannya, baik kata itu berdiri sendiri secara utuh (ALLAH) maupun secara terpisah (per huruf) bila ditinjau dari bahasa Arab secara etimologi. Yang mana bahasa Arab merupakan bahasa asli dari Al-Quranul Karim yang telah diturunkan Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Mari kita telaah dan coba kita perhatikan kata berikut ini ALLAH اللَّهُ
ا (dibaca : Alif /A) yang mungkin merupakan kependekan dari kata Ana (bahasa Arab) yang bertarti Aku. Kata sifat yang menyatakan bentuk Tunggal. Karena memang Allah Tunggal (Esa), Tidak ada Tuhan lain yang beserta-Nya . Aku yang di maksud di sini adalah Allah, Penguasa Jagad Raya. Seperti halnya semua kata-kata dalam Asmaul Husna (nama-nama Allah yang paling baik) selalu di awali dengan huruf Alif (A), baru kemudian diikuti dengan Lam (Alim-Lam Syamsiah/Qomariah) dalam istilah ilmu tajwid (ilmu membaca al quran).
Mengapa Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pemurah, Pengasih & Penyayang, Tuhan Penguasa Alam Jagat Raya ini menamakan diri-Nya dengan sebutan ALLAH, bukan dengan nama lain?. Baik dari Utusan (Nabi/Rasul) yang telah diturunkan dari sejak zaman Adam sampai Nabi terakhir Muhammad SAW dan sampai akhir zaman. Ternyata Nama Allah itu menurut ahli tafsir mempunyai arti yang cukup dalam pengertiannya, baik kata itu berdiri sendiri secara utuh (ALLAH) maupun secara terpisah (per huruf) bila ditinjau dari bahasa Arab secara etimologi. Yang mana bahasa Arab merupakan bahasa asli dari Al-Quranul Karim yang telah diturunkan Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Mari kita telaah dan coba kita perhatikan kata berikut ini ALLAH اللَّهُ
ا (dibaca : Alif /A) yang mungkin merupakan kependekan dari kata Ana (bahasa Arab) yang bertarti Aku. Kata sifat yang menyatakan bentuk Tunggal. Karena memang Allah Tunggal (Esa), Tidak ada Tuhan lain yang beserta-Nya . Aku yang di maksud di sini adalah Allah, Penguasa Jagad Raya. Seperti halnya semua kata-kata dalam Asmaul Husna (nama-nama Allah yang paling baik) selalu di awali dengan huruf Alif (A), baru kemudian diikuti dengan Lam (Alim-Lam Syamsiah/Qomariah) dalam istilah ilmu tajwid (ilmu membaca al quran).
12 Mar 2011
JALAN TERDEKAT MENUJU SYURGA
بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ SYURGA, negeri indah yang jauh di mata, tapi setiap jiwa mengharapkannya. Ada yang berusaha sungguh-sungguh, ada pula yang jatuh bangun untuk mendapatkannya. Tapi, adapula yang putus asa, se...hingga membiarkan dirinya tenggelam dalam kubangan dosa. Mengapa? Karena, ia merasa jalan ke SYURGA itu sulit, melelahkan serta banyak rintangan. Inilah percakapan yang ku maksud … || Si Fulan bertanya pada temannya, ★ ★ ★ “Wahai saudaraku tercinta! Apakah engkau menginginkan SYURGA?” ¦¦ Temannya menjawab, ☆ ☆ ☆ “Siapakah dari kita yang tidak ingin masuk SYURGA? Siapa di antara kita yang tak ingin mendapatkan kenikmatan yang kekal abadi? Dan siapakah di antara kita yang tak ingin merasakan kesenangan yang kekal, serta kelezatan-kelezatan yang terus menerus, yang tak kan lenyap dan tak pula terputus?” || Si Fulan berkata, ★ ★ ★ “Kalau begitu,maka mengapa engkau tak beramal shalih (soleh) yang dapat menyampaikanmu ke SYURGA?” ¦¦ Temannya menjawab, ☆ ☆ ☆ “Sesungguhnya jalan ke SYURGA itu sulit, panjang, penuh rintangan dan duri.
Pentingnya Musyawarah
MUSYAWARAH (1/2) Kata musyawarah terambil dari akar kata sy-, w-, r-, yang pada mulanya bermakna mengeluarkan madu dari sarang lebah. Makna ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Musyawarah dapat juga berarti mengatakan atau mengajukan sesuatu. Kata musyawarah pada dasarnya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan makna dasarnya. Madu bukan saja manis, melainkan juga obat untuk banyak penyakit, sekaligus sumber kesehatan dan kekuatan. Itu sebabnya madu dicari di mana pun dan oleh siapa pun. Madu dihasilkan oleh lebah. Jika demikian, yang bermusyawarah mesti bagaikan lebah: makhluk yang sangat berdisiplin, kerjasamanya mengagumkan, makanannya sari kembang, dan hasilnya madu. Di mana pun hinggap, lebah tak pernah merusak. Ia takkan mengganggu kecuali diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat. Seperti itulah makna permusyawarahan, dan demikian pula sifat yang melakukannya. Tak heran jika Nabi Saw. menyamakan seorang mukmin dengan lebah. AYAT-AYAT TENTANG MUSYAWARAH Ada tiga ayat Al-Quran yang akar katanya menunjukkan musyawarah.
Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah
Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara,Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya:
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya:
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas, yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).
Artinya:
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)
Artinya:
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas, yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
Etika Berumah Tangga
Abu Bakr Jabir al-Jazairi
Orang Muslim meyakini adanya etika timbal balik antara suami dan istri, dan etika tersebut adalah hak atas pasangannya yang lain berdasarkan dalil-dalil berikut,
Firman Allah Ta ‘ala, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari isterinya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (Al-Baqarah: 228).
Orang Muslim meyakini adanya etika timbal balik antara suami dan istri, dan etika tersebut adalah hak atas pasangannya yang lain berdasarkan dalil-dalil berikut,
Firman Allah Ta ‘ala, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari isterinya. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (Al-Baqarah: 228).
Ayat yang mulia di atas menegaskan, bahwa setiap suami-istri mempunyai hak atas pasangannya, dan suami (laki-laki) diberi tambahan derajat atas wanita (istri) karena alasan-alasan khusus.
Sabda Rasulullah saw. di Haji Wada’, “Ketahuilah, bahwa kalian mempunyai hak-hak atas wanita-wanita (istri-istri) kalian, dan sesungguhnya wanita-wanita (istri-istri) kalian mempunyai hak-hak atas kalian.” (Diriwayatkan para pemilik Sunan dan At-Tirmidzi men-shahih-kan hadits ini).
Hak-hak ini, sebagian sama di antara suami-istri dan sebagiannya tidak sama. Hak-hak yang sama di antara suarni-istri adalah sebagian berikut:
Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa
Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أنّ نَبِيَّ الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكمْ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وتِسْعينَ نَفْساً ، فَسَأَلَ عَنْ أعْلَمِ أَهْلِ الأرضِ ، فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ ، فَأَتَاهُ . فقال : إنَّهُ قَتَلَ تِسعَةً وتِسْعِينَ نَفْساً فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوبَةٍ ؟ فقالَ : لا ، فَقَتَلهُ فَكَمَّلَ بهِ مئَةً ، ثُمَّ سَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الأَرضِ ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ عَالِمٍ . فقَالَ : إِنَّهُ قَتَلَ مِئَةَ نَفْسٍ فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ ؟ فقالَ : نَعَمْ ، ومَنْ يَحُولُ بَيْنَهُ وبَيْنَ التَّوْبَةِ ؟ انْطَلِقْ إِلى أرضِ كَذَا وكَذَا فإِنَّ بِهَا أُناساً يَعْبُدُونَ الله تَعَالَى فاعْبُدِ الله مَعَهُمْ ، ولاَ تَرْجِعْ إِلى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أرضُ سُوءٍ ، فانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا نَصَفَ الطَّرِيقَ أَتَاهُ الْمَوْتُ ، فاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلائِكَةُ الرَّحْمَةِ ومَلائِكَةُ العَذَابِ . فَقَالتْ مَلائِكَةُ الرَّحْمَةِ : جَاءَ تَائِباً ، مُقْبِلاً بِقَلبِهِ إِلى اللهِ تَعَالَى ، وقالتْ مَلائِكَةُ العَذَابِ : إنَّهُ لمْ يَعْمَلْ خَيراً قَطُّ ، فَأَتَاهُمْ مَلَكٌ في صورَةِ آدَمِيٍّ فَجَعَلُوهُ بَيْنَهُمْ
- أيْ حَكَماً – فقالَ : قِيسُوا ما بينَ الأرضَينِ فَإلَى أيّتهما كَانَ أدنَى فَهُوَ لَهُ . فَقَاسُوا فَوَجَدُوهُ أدْنى إِلى الأرْضِ التي أرَادَ ، فَقَبَضَتْهُ مَلائِكَةُ الرَّحمةِ )) مُتَّفَقٌ عليه .
“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib. Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, ”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.” Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.
Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang ‘alim. Lantas ia bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, ”Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.”
Hati Dan Cinta
BENARKAH ITU CINTA? SETIAP INSAN memiliki HATI dan setiap HATI itu memiliki CINTA. HATI adalah tempat bersemayamnya CINTA dan bersemayamnya CINTA di HATI itu menjadikan kita sebagai INSAN. Begitulah eratnya antara INSAN, HATI & CINTA. Tidak dapat dan t...idak mungkin dapat dipisahkan. Saya sering ditanya "Berdosakah apabila jatuh CINTA pada seseorang?" "Alhamdulillah kamu adalah manusia normal." Itulah kebiasaannya respon pertama saya. ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ HATI kita memang mudah jatuh CINTA dan mudah pula membenci. Bahkan kadang-kadang kita sangat CINTAKAN seseorang kemudian dialah pulalah yang paling kita benci. KECINTAAN kadang-kadang menjadikan kita seperti lembu yang dicucuk hidung hingga boleh diseret kemana-mana sahaja walaupun ke lembah kehinaan dan kotor. Tetapi CINTA juga boleh mengangkat kita tinggi bahkan lebih tinggi dan mulia dari malaikat. Itulah CINTA, penuh dengan keajaiban. Islam tidak pernah melarang kita untuk jatuh CINTA atau DICINTAI. Bahkan Islam tidak pernah menggambarkan CINTA itu hina dan keji sehinggalah CINTA itu sendiri dikuasai nafsu dan diukur dengan nilai-nilai cetek dan sementara tanpa dihubungkan dengan nilai Iman dan kehidupan Akhirat yang kekal abadi. ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆
Langganan:
Postingan (Atom)